Cerita dan Cara Memotret Milky Way di Maninjau

Gugusan Bintang Milky Way (F/3.5, 30", 3200)

Kala itu libur Idhul Fitri 1437 H, waktunya bagi perantau untuk mudik. Salah satu hobi yang dapat disalurkan ketika mudik yaitu Fotografi. Memotret dan mengabadikan momen-momen yang nanti bisa dinikmati secara cetak maupun digital. Kali ini saya memotret gugusan bintang di langit yang kita kenal dengan "Milky Way". Awal mulanya dari ketidaksengajaan. Saat itu saya melihat banyak bintang bersinar di langit, lalu saya mencoba memotret bintang tersebut dengan kamera. Setelah di cek, ternyata itu merupakan Milky Way. Kemudian untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus, saya persiapkan peralatan nya dan berpindah tempat untuk mendapatkan komposisi yang pas.

Pada tulisan ini saya akan berbagi tentang cara memotret milky way. Apa saja peralatan yang digunakan serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar momen milky way nya bisa kita abadikan. Minimal alat yang kita butuhkan yaitu Kamera Dslr dan Tripod agar kamera nya tetap stabil ketika mengambil gambar dengan long exposure. Kamera yang saya gunakan disini Canon 60d dengan lensa 18-200mm, dan tripod yang menyesuaikan dengan kesanggupan menahan beban kamera.



Tentukan Posisi Milky Way

Saat itu kebetulan saya sedang melihat banyaknya bintang di langit malam. Iseng saya mencoba memotret, dan ternyata itu adalah milky way. Sehingga saya tidak perlu sedikit repot mencari posisi milky way. Bagi kawan-kawan, sebelum memotret milky way, tentu harus mengetahui posisi gugusan bintang itu ada di langit sebelah mana. Agar kawan-kawan tidak pusing mau mengarahkan kamera ke langit arah mana. Jangan sampai karena tidak tahu posisi milky way, setelah banyak mengambil gambar, tetapi milky way nya tidak ada di bagian langit itu ketika malam hari.

Untuk itu kita memakai sebuah aplikasi astronomi di komputer bernama Stellarium. Aplikasi ini bisa kawan-kawan dapatkan secara gratis di website nya Stellarium.Org .Pada Stellarium kawan-kawan bisa mencari posisi milky way ada di langit bagian bumi sebelah mana. Cara penggunaan stellarium nanti bisa saya jelaskan di artikel lain. Kalau sudah mengetahui posisi milky way, kawan-kawan bisa mempersiapkan peralatan untuk memotret nya.

Tempat ideal untuk Memotret Milky Way

Untuk mendapatkan potret milky way yang bagus, pengambilan gambar sebaiknya dilakukan di tempat yang gelap dan minim polusi cahaya. (Polusi cahaya maksudnya cahaya-cahaya lampu permukiman yang membias ke langit, dan ketika  terekam di kamera potret nya akan tampak seperti siang hari atau bisa juga langit akan terlihat berwarna putih). Untuk mencari tempat yang gelap, memang susah-susah gampang. Tempat yang ideal yaitu areal yang jauh dari permukiman baik pegunungan, pantai atau lapangan. Yang tidak ada kebocoran cahaya, yang bisa meredupkan foto milky way.

Di Tepian Danau Maninjau (F/3.5, ISO 2000, Shutter 30")


Karena saya sedang berada di kampung di daerah Maninjau, saya tidak perlu susah-susah untuk mencari lokasi yang gelap untuk memotret. Penerangan jalan masih belum banyak di sana. Rumah-rumah penduduk juga tidak memakai lampu yang terlalu terang. Saya mencoba di berbagai tempat mulai dari halaman rumah kosong, jalanan yang tidak ada lampunya, hingga tepian danau. 

Jika kawan-kawan sudah menemukan tempat yang ideal, bawa peralatan tempur kawan-kawan dan mulai lah memotret.

Milky way dari sebuah halaman rumah. (f /3.5, iso 3200, Shutter 30", 18mm)


Atur Kamera dan Mulailah Memotret

Untuk memotret Milky Way saya menggunakan Canon 60d dengan menggunakan seting manual (simbol M). Kamera saya letakan dengan tripod agar tetap stabil selama memotret. Seting kamera yang saya pakai yaitu :
  • Bukaan kamera diatur pada diafragma paling besar yang tersedia. Saya menggunakan f/3.5. Makin kecil angkanya, maka semakin lebar bukaan diafragma nya.
  • Shutter speed diatur ke yang paling lama, saya memakai 30 detik. Tripod kawan-kawan harus stabil agar gambar tidak goyang.
  • Atur ISO nya. Waktu itu saya menyesuaikan di 2000 hingga 3200 sesuai posisi saya berdiri.
  • Lensa saya putar ke posisi di 18mm, agar didapatkan potret seluas mungkin (tidak dizoom).
  • Gunakan format RAW untuk menyimpan gambar, agar lebih enak untuk di edit menggunakan PS atau LR.
  • Fokus kamera diatur ke mode Manual (MF) dan sesuaikan agar tidak blur mengambil gambar bintang bintang (ini susah-susah gampang).
F/3.5 , ISO 2000, Shutter 30" 

Setelah kamera diatur, mulailah kawan-kawan mengabadikan momen-momen milky way. Imajinasi dan kreatifitas kawan-kawan dimainkan disini, jika potret dirasa terlalu terang, kecilkan ISO agar pas sesuai dengan keinginan kawan-kawan. Atur komposisi sesuai selera agar potret nya memiliki nilai di mata kawan-kawan. Jangan pernah berhenti untuk mengeksplorasi berbagai posisi dan tempat disekitar kawan-kawan. Potret sebanyak mungkin.

Selamat memotret Milky Way kawan, jangan lupa di share hasilnya . . . .

Kalau artikel ini bermanfaat, jangan lupa di share ke yang lain, agar banyak anak muda kreatif yang menghasilkan karya.

Potret Long Eksposure Ketika ada Kilat di Langit

Follow saya di Instagram
@henkipratama

Komentar

Postingan Populer