Tentang Minangkabau Undercover



Tentang Minangkabau Undercover, hingga menjadi “Iko Minangkabau”

Iko Minangkabau, yang menjadi labuhan nama blog saat ini, atau bisa saja berubah nanti. Digunakan sebab ingin menampilkan sebuah sisi yang menarik mengenai Minangkabau dari berbagai sudut pandang. Sebagai orang Minang yang merantau, perpindahan ini membuka kan pemikiran saya bahwa banyak hal yang tidak saya ketahui tentang Minangkabau. Hal itu mulai tampak semenjak saya tidak tinggal di dalam wilayah Minangkabau itu Sendiri.

Minangkabau memiliki tradisi, kebiasaan, dan budaya yang beraneka ragam. Banyak hal unik yang ditemukan di sana yang saya belum tahu. Ketidaktahuan itu, membuat saya tergerak untuk mencatat/ menuliskan mengenai Minangkabau. Dalam padangan saya sebaiknya kita Memiliki catatan-catatan tertulis dan empiris agar bisa diwariskan dan dapat dimaknai para generasi Minang penerus nantinya. Sebab yang tertulis tak akan mungkin terlupa, dan didukung oleh data data yang nyata.

Berangkat dari pemahaman itu, dulu saya mencoba menuliskan sisi sisi yang menarik menurut saya tentang Minangkabau di sebuah halaman online. Mencatat yang mungkin berguna bagi para warganet yang membacanya saat itu dan pada suatu saat nanti. “Minangkabau Undercover” menjadi pilihan ngasal untuk sebuah blog secara spontan. Undercover artinya dibalik layar atau tersembunyi. Yang dikaitkan menjadi sisi tersembunyi, atau lebih tepatnya sisi lain dari Minangkabau yang tidak banyak diketahui secara umum.

Beriring waktu berjalan, tak banyak tulisan yang tercatat, hanya ada beberapa waktu itu. Karena saya tidak fokus pada menulis dan ada kegiatan lain. Memang menulis bukan hobi saya, butuh kerja keras untuk menciptakan paragraf per paragraf agar padu dan mengalir.  Kini saya tidak punya akses ke sana lagi, sudah diambil alih oleh orang lain. Sepertinya karena dibiarkan lama terbengkalai.

Nama tersebut kemudian saya pakai untuk sebuah clothing line yang saya dirikan sendiri. (Yang mana ini lebih ke passion saya dibandingkan menulis tadi). Clothing yang menawarkan kaos berkonsep Minang dipadukan dengan tema kaos zaman itu. Sebab saya melihat ada peluang untuk mengembangkan kaos tentang minangkabau dimana belum banyak pemain di negeri itu. Namun, ego yang  tinggi membuat Clothing itu dijalankan oleh pemain tunggal. Clothing itu tak berumur lama. Kini ia tak mau dikatakan “game over”, diasumsikan sedang vakum. Menunggu sebuah gebrakan baru. Sebuah pembelajaran bagi saya untuk mengembangkan suatu hal. Setidaknya saya pernah mencoba, berjuang dan pernah gagal. Itu lebih baik dari pada tidak ada eksekusi sama sekali.

Masa ini, saya kembali belajar menulis kembali. Menelusuri jejak-jejak yang ada dan merangkum nya agar lebih rapi. Dengan halaman online ini, ide-ide yang bisa dicatatkan akan ditampilkan. Sungguh kemajuan zaman yang luar biasa, jika dibandingkan zaman cerita disampaikan melalui Tambo. Semoga nanti tulisan saya bisa memiliki manfaat, baik untuk saya, para pembaca, dan umat manusia yang ingin mencari manfaat nya. Sudahlah, tak usah terlalu panjang, nanti bisa kacau.

Jakarta 2017, November ketika pancaroba

Komentar

Postingan Populer